Cerita Manager Restoran Vegetarian
Jangan Putus Asa
Ini kisah saya melawan sakit kolesterol.
Saya
adalah manajer di sebuah restoran vegetarian di Jakarta. Kemampuan saya dalam
mengelola sebuah restoran sudah diwarisi dari kedua orangtua. Sehingga tidak
heran apabila hampir semua keluarga saya merupakan manajer restoran.
Sebagai
manajer restoran, tentu makan gratis di restoran sendiri selalu saya dapatkan
setiap hari. Namun kadang tentu saya ada rasa bosan terhadap makanan di
restoran yang saya kelola. Walau saya manajer restoran vegetarian, tapi tidak
luput juga dengan makanan yang siap saji dan berlemak tinggi.
Sejujurnya
saya tidak begitu suka dengan sayuran. Apalagi yang berwarna hijau, rasanya
pahit sekali. Saya akan makan sayuran seperti wortel yang dihidangkan bersama
steak daging sapi, es krim, dan makanan siap saji. Saya biasa mengkonsumsinya
hampir setiap hari selama aktivitas saya di kantor.
Tak
kepedulian saya terhadap diri saya akhirnya membawa derita dalam hidup.
Melemahkan segala kegiatan yang sudah terencana dengan baik. Membawa saya dalam
sebuah ruangan kegelisahan dan hanya mampu terbaring di atas tempat tidur.
Kala
itu saya sedang bekerja seperti biasa. Mengerjakan tugas demi tugas kantor dan
menjaga kestabilan restoran agar tetap jaya. Namun tiba-tiba datang hal yang
tak mau saya alami dalam hidup saya.
Terjadi
rasa sakit di dada dan kepala yang mengganggu konsentrasi. Membuat saya tak
mampu berpikir menyelesaikan dokumen-dokumen penting yang saat itu dikejar deadline.
Setengah hati saya menyuruh wakil saya supaya dia yang melanjutkan tugas saya.
Lekas saya menghubungi sopir saya di rumah untuk menjemput saya pulang.
Saya
mengira karena kelelahan dalam bekerja menjadi faktor penyebab saya menjadi
lemah. Maka dari itu, setiba saya di rumah, tanpa melakukan banyak hal lain,
saya tidur. Rupanya itu masih belum bisa menghilangkan rasa sakit di dada dan
kepala ini. Malah mereka semakin perih dan tak terkendali lagi.
Istri
saya yang panik dengan kesehatan saya mengantarkan saya ke rumah sakit. Padahal
ketika itu sopir lagi tak ada dan waktupun sudah lewat tengah malam. Tapi
kecintaan dan kesetiaannya membantunya untuk menerjang malam demi kesembuhan
suaminya.
Perlu
waktu yang sangat lama agar saya ditangani. Meski saya berada di ruang UGD,
tapi sialnya tak ada dokter yang jaga. Sebab saat itu memang sedang libur
panjang lebaran. Saya baru dapat ditangani dokter setelah tiga jam menunggu.
Tidak
lama akhirnya saya mendapatkan hasil prihal penyakit saya. Saya terkejut, bukti
pemeriksaan mengatakan bahwa saya mengalami kolesterol tinggi! Penyakit
kolesterol itu menimbulkan lemak jahat yang mengganggu pembulu darah. Sehingga
mengakibatkan kinerja jantung menjadi berat dan kepala menjadi sakit.
Semenjak
itu saya dirawat di rumah sakit berhari-hari. Diberikan penanganan istimewa
dari dokter terbaik. Namun jutaan rupiah sekalipun masih belum bisa menyembuhkan
saya dari penyakit ini. Mungkin tetap begini dan tiada harapan untuk sembuh.
Saya
jadi bersalah diri. Saya sang manager restoran vegetarian harus terbaring lemah
dalam kasur putih. Semakin malunya ketika beberapa karyawan saya menjenguk saya
dan berbisik-bisik sesama temannya dan mengatakan manajer restoran vegetarian
kok terkena penyakit kolesterol.
Steak
daging yang dulu saya banggakan kini malah tertawa terbahak-bahak dalam pikiran
saya. Ia semakin menjauh dan tak mau menyelamatkan saya apalagi sekadar memberi
pesan moral. Tak lama kepergiannya nampak sayur-sayuran hijau yang tersenyum
pada saya. Mereka memberikan semangat kepada saya dan berjanji akan menjaga
saya apabila saya mau berubah dalam pola makan.
Mulai
saat itu saya bertekat untuk mengurangi makanan siap saji, steak daging, es
krim, jeroan, dan hal-hal yang menyebabkan kolesterol. Perlahan saya mau
mengkonsumsi sayur-sayuran hijau. Meski awalnya pahit, tapi akan saya biasakan.
Penyakit
kolesterol yang saya alami rupanya sangat parah. Walau sudah didukung dengan
obat dokter dan makanan sehat lainnya, angkanya masih tetap tinggi dan kecil
sekali turunnya. Dokterpun akhirnya angkat tangan dan meminta saya agar rawat
jalan saja.
Sayapun
nyaris putus asa dan enggan untuk hidup. Andaikan pertolongan Tuhan tidak
datang, mungkin saya tidak dapat menulis kisah ini. Ketika sopir saya tidak
bisa mengantar saya dan istri pulang karena sedang liburan lebaran, kami
menggunakan jasa taksi online.
Sepanjang
perjalanan, kami diajak ngobrol dengan sopir taksi online itu.
Mengetahui saya menderita sakit kolesterol, sopir tersebut menyuruh saya untuk
mencoba obat herbal D'Bastro. Ia mengatakan bahwa ia pernah mengalami
penyakit stroke. Dibantu dengan obat herbal D'Bastro itu, sekarang ia
bisa kembali beraktivitas.
Awalnya
saya sempat tak tertarik dengan apa yang dikatakan sopir itu. Tapi melihat
wajah ceria istri saya dan mungkin baginya masih ada harapan agar saya sembuh,
saat itu juga istri saya order via online obat herbal D'Bastro.
Cuma 160 ribu dan berisikan 60 kapsul, obat itu tiba dengan selamat tiga hari
setelahnya.
Tata
cara mengkonsumsinyapun tidak sulit. Hanya diminum sehari sekali. Entah satu
jam sebelum makan, atau dua jam setelah makan, atau juga bisa dua jam setelah
mengkonsumsi obat dokter. Bisa dibilang obat herbal D'Bastro ini
pendamping obat dokter.
Satu
minggu mengkonsumsinya, nampak perubahan yang cukup signifikan. Angka
kolesterol yang begitu tinggi perlahan turun lebih cepat dan hampir mendekati
stabil. Mendapat kabar itu saya menjadi yakin, D'Bastro adalah obat
herbal yang terbaik.
Sayapun
jadi penasaran apa sih komposisi racikan herbalnya. Obat sekecil dan harganya
yang terjangkau ini mampu mengalahkan sakit kolesterol. Saya kaget setelah tahu
ekstrak tumbuhan apa saja yang digunakan.
Ternyata
D'Bastro mengandung ekstrak biji Nigella sativa (Jinten hitam) 200 mg,
ekstrak Herba Centella asiatica (Pegagan) 175 mg, ekstrak daun Syzygium
polyanthum (daun Salam) 75 mg, ekstrak biji Vitis vinifera (anggur merah) 80
mg, dan ekstrak Rimpang Curcuma zedoaria (temu putih) 50 mg. Itu merupakan
komposisi obat herbal yang luar biasa! Tidak hanya membantu mengobati sakit
kolesterol saja, dapat juga membantu mengobati sakit jantung, stroke,
meningkatkan daya tubuh, hipertensi, melancarkan peredaran darah, dan masih
banyak lagi. Apalagi, hebatnya obat herbal ini tak ada efek samping jika
mengkonsumsi obat ini.
Satu
bulan mengkonsumsi D'Bastro, saya merasa lebih sehat dan perlahan saya
mulai bisa beraktivitas lagi. Dan dua bulan mengkonsumsinya, penyakit kolesterol
saya hilang dan kecil kemungkinan untuk kembali! Hasil yang sangat luar biasa!
Saya
sangat berterima kasih dengan obat herbal D'Bastro ini yang sudah
membantu untuk menyembuhkan penyakit kolesterol saya. Sayapun akan terus
merekomendasikan kepada siapun bagi mereka yang juga mengalami penyakit yang
sama atau lainnya yang mampu diatasi D'Bastro. Saya bisa sembuh, kenapa
Anda tidak! Terima kasih sudah membaca tulisan yang sederhana ini, semoga
tulisan ini dapat memotivasi Anda dan mendapat banyak hikmah.
Nd:
Bagi yang mau order obat herbal D'Bastro, silahkan klik link: